Elegi yang Merdu

Mari kita meletakkan gelas kita sebentar
Lagu kesayangan kita telah diputar
Merayu rindu-rindu yang tak terjawab
Agar menjadi nyata di tengah gemerlap

Ijinkan aku meletakkan tanganku di pundakmu
Meletakkan mimpiku di bahumu
Ditemani sensasi hangat ketika kamu memelukku
Lantas menari diiringi elegi yang merdu

Kita di antara riuh
Dan kamu nyata senyata perasaanku
Namun mengapa kamu terasa begitu jauh
Seakan aku bukan menari melainkan sendiri menunggu

Rasanya seperti kamu akan hilang
Jika aku berani sedetik saja berkedip
Mengapa kamu terasa seperti bayang-bayang
Seakan aku telah kehilangan tempat hatiku kutitip

Ini lagu kenangan kita, atau hanya milik kenanganku?
Aku susah payah menyamakan langkah
Tapi kamu menari sendiri tanpa ragu
Seakan kita berada di atas panggung yang terpisah

Mengapa aku merasa tidak berarti
seperti kenangan yang disimpan di sudut gelap
Dan aku masih sendiri menanti
Di dalam gelap diam dan berharap

Padahal kita sedang berdiri di sini
Berdua dan menarikan nada yang sama
Apakah ini adalah sepi
Yang menjadi lagu pengiring kita?

Apakah kita ini nyata
Atau hanya sebuah kisah yang kuimajinasikan
Apakah aku ini ada
Atau hanya salah satu drama yang kamu mainkan

Aku mati-matian menyamakan langkah
Mencoba menari bersamamu
Tapi aku sudah sampai lelah
Seolah kita hanyalah semu

Mengapa aku masih merasa sepi?
Mengapa aku masih merasa tidak bermakna?
Seharusnya tidak seperti ini
Jika memang kamu ada di sana

Lagu apa yang sedang kita nikmati?
Apakah tentang kita atau hanya aku saja?
Jika tiba-tiba kamu berhenti
Apakah tentang kita masih nyata?

Adakah kamu sedikitnya peduli?
Dan akan menyamakan ketukan kita?
Ataukah kita hanyalah ilusi
Dan aku hanya tempatmu beristirahat tak lama

Aku hanya ingin merasa istimewa
Sedikitnya merasa yakin
Bahwa aku memiliki makna
Dan bukan hanya titik kecil di antara keramaian

Kita menari diiringi lagu kenangan kita
Atau mungkin kenangan ini hanya milikku seorang
Gelas kita masih menunggu di sudut sana
Dan aku merasa sedikit lagi akan menghilang

Di antara nada
Di antara kisah yang terabaikan
Menjadi buih tanpa warna
Aku akan menyerah dan dilupakan

Published by

macangadungan

Fulltime Dreamer

5 thoughts on “Elegi yang Merdu”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s