One day, Elia bilang ingin mewawancara orang-orang di sekitarnya karena menurutnya kepribadian dan pemikiran seseorang bisa sangat menarik sekali untuk di-share ke orang lainnya. Saya setuju, sih. Yang saya nggak nyangka, begitu saya jadi “korban” pertama, ternyata pertanyaannya berat-berat. Hahahah…
Mungkin juga jawaban saya terlalu personal. Malah ada yang bikin saya rada malu dikit. Tapi ya saya emang gini. Saya nggak takut untuk jawab sesuatu dengan apa adanya dan ngebiarin orang lain baca (walau abis itu biasanya isi blog saya dibahas dan diketawain teman2 saya pas lagi nongkrong bareng mereka).
Selamat membaca!
Maria Leonietha, yang akrab disapa Lea, adalah salah satu orang yang paling dekat dengan saya. Pertemuan pertama kami terjadi empat tahun yang lalu di sebuah kafe sederhana di kawasan Tebet. Sejak itu, kami rutin bertemu. Ketika saya sedang di Jakarta, kami nongkrong paling sedikit seminggu sekali. Kemarin, saat saya berada di Jogja, dia mengunjungi saya dua kali.
Dengannya saya bisa membicarakan segalanya, mulai dari hal-hal yang paling tidak penting sampai yang paling personal. Bisa dibilang, dia tahu rahasia-rahasia saya. Dia ada saat saya masih mendekam di kamar tiga tahun, struggling untuk menjadi penulis yang baik dan yang karyanya layak dibaca publik. Saya pun ada pada masa-masa bahagia dan sulitnya, ketika segala sesuatu baik-baik saja untuknya dan ketika dunianya dijungkirbalikkan oleh berbagai hal.
Maka, bukan sesuatu yang mengejutkan jika dia adalah orang pertama yang saya wawancara untuk Interview Orang-orang Seindah Senja. Di dunia ini ada banyak orang baik, unik…
View original post 1,621 more words
aku suka kejujuranmu dalam menjawabnya, apalagi bagian terakhir. Keluarga, teman dan orang-orang yang setiap hari ada disekitar kitalah yg penting kan.
Iya, aku setuju banget. Karena pas kita lagi berantakan dan nyebelin, justru orang-orang ini yang bertahan di samping kita ❤
buset dah pertinyiinnyi (pinjem kata2 mas tukul) memang berat, dalam satu pertanyaannya ada 2-3 pertanyaan sekaligus dan kak lea menjawabnya dengan tegas dan lugas.. 🙂