2017 adalah tahun yang saya jalani dengan berlari kencang. Saya bahkan tak sempat istirahat untuk sekedar menulis blog.
Pada pertengahan tahun, saya sudah berhasil menandai bucket list saya selama ini, beberapa nomor sekaligus. Sesuatu yang tidak saya sangka akan kesampaian. Dan list ini bertambah terus hingga akhir tahun.
Kemudian ayah saya jatuh sakit.
Dan saya harus berhenti berlari sejenak.
Setelah mengurus biaya rumah sakit, membeli semua peralatan pendukung pasien stroke yang dibutuhkan ayah saya, kemudian mempekerjakan asisten rumah tangga untuk membantu ibu saya, ditambah menyewa terapis privat untuk ayah saya… saya mulai mengerti pentingnya menabung. Saya sempat down dan nyaris menyerah karena harus melalui semua ini sendirian. Ayah dan ibu saya sepenuhnya bergantung secara finansial dan emosional kepada saya. Sementara saya sendiri masih belum bisa melupakan luka-luka batin saya.
Saya dipaksa harus kuat secara mental dan fisik.
Tadinya saya pesimis. Bagaimana cara mencari uang tambahan? Karena nggak mungkin saya membayar semua keperluan orang tua saya sendirian; uang belanja, obat, rumah kontrakan, asisten rumah tangga, terapis.
Mungkin Tuhan itu memang ada. Semuanya kemudian terjadi. Saya mendapat promosi jabatan, diikuti seorang klien suka dengan pekerjaan saya dan meng-hire saya sebagai freelancer dengan gaji bulanan, kemudian datang klien ke dua, ke tiga, ke empat…
Walau ayah saya masih jauh dari sembuh, namun setidaknya saya bisa memberikan apa yang dibutuhkan oleh orang tua saya.
Di tahun ini juga saya banyak kehilangan kerabat dekat. Mulai dari dua sepupu yang meninggal karena sakit yang berhubungan dengan otak, kemudian diikuti om dan tante saya karena tumor ganas dan diabetes. Yang paling membuat saya patah hati tentu kematian adik sepupu saya yang manja dan selalu semangat walau harus bulak-balik ke Guang Zhou untuk operasi tumor.
Jujur saja, walau kehilangan, saya merasa lega. Sedih rasanya melihat sepupu saya harus berjuang terus menerus dan melawan rasa sakitnya. Semoga ia tenang di surga sana.
Di luar itu, banyak sekali hal-hal yang saya inginkan dan kesampaian di tahun 2017:
- Membeli laptop baru, menggantikan laptop saya yang sudah tidak mumpuni lagi.
- Olah raga. Saya loh, yang malas olah raga minta ampun, bisa mulai rutin lari 2 kali seminggu. Walau habis itu vakum 2-3 bulan karena hujan (lapangannya nggak bisa dipake kalo hujan), sibuk kerja karena kebanyakan ambil sidejob, stress dll. Tapi tahun ini harus balik lagi ke lapangan!
- Tato pertama. Setelah menunda dan mikir-mikir selama 10 tahun. Tato didesain oleh saya sendiri.
- Nonton Ramayana Ballet di Candi Prambanan. Berkali-kali ke Jogja, dan baru kali ini kesampaian.
- Menyetir motor trail jarak jauh. Ini bukan bucket list saya. Tapi saya bangga aja bisa melakukan sesuatu yang saya takuti.
- Promosi jabatan. Setelah beberapa tahun promosi saya ditunda karena saya pernah depresi dan gagal di tahun 2014, akhirnya saya berani stood up dan meminta perusahaan saya untuk melihat KPI saya selama ini. Saya layak mendapatkan promosi jabatan.
- Berdoa di Sendang Sono. Ayah saya dulu suka cerita soal Sendang Sono. Sebagai Katolik fanatik dan klenik (i’m sorry but sometimes religious people just too much for me), ayah saya mempunyai persepsi yang terlalu romantis tentang berdoa di Goa Maria dan Sendang Sono. Tapi setelah ayah saya jatuh sakit, saya jadi penasaran sama Sendang Sono. Lalu seseorang mengajak saya ke sana, dan untuk pertama kalinya sejak entah kapan, saya berlutut dan berdoa dengan tulus.
Tahun ini saya penuh dengan pengharapan. By default, saya ini selalu pesimis. Tapi mungkin jika saya bekerja lebih keras, saya bisa mencapai hal-hal besar yang saya inginkan. Salah satunya, saya ingin membeli rumah untuk orang tua saya (lah, beli mobil aja gak sanggup malah mau beli rumah).
Semoga tahun ini giliran saya bahagia, ya. Semoga tahun ini giliran mereka yang disia-siakan, mereka yang pernah ditipu, disakiti hingga ingin mati, mereka yang harus sering berkorban demi kebahagiaan orang lain, untuk bahagia.
Semangat, Lea!! Semoga tahun ini jauh lebih baik buat kamu ya. Semoga kamu selalu berbahagia.
Semangat, Kak Lea. 🙂
Semoga semua keinginanmu taun ini kecapai ya le.